INTEGRATED vs STAND ALONE
Sistem Terintegrasi dengan Sistem Berdiri Sendiri.
Integrated vs Stand Alone..?
SISTEM INTEGRASI
Sistem Integrasi adalah suatu sistem yang menggabungkan beberapa peralatan pengujian atau subsistem yang berbeda menjadi satu kesatuan yang utuh dan berfungsi secara bersama-sama untuk mengahsilkan tujuan tertentu. Dalam konteks teknologi informasi, sistem integrasi dapat berarti penggabungan beberapa peralatan dan aplikasi, sistem, atau teknologi yang berbeda untuk berbagi data, proses, atau fungsinya secara bersamaan.
Tujuan :
Tujuan utama dari sistem integrasi adalah untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi waktu, dan memperbaiki kualitas data serta layanan dengan memungkinkan berbagai komponen sistem untuk berkomunikasi dan berbagi informasi secara efektif.
Bagaimana cara kerja sistem integrasi:
Sistem Integrasi bekerja dengan cara menggabungkan beberapa peralatan atau sub-sistem yang berbeda melalui beberapa tahapan:
- Pengumpulan Data: Sistem integrasi mengumpulkan DATA dari berbagai peralatan uji, seperti database, aplikasi, atau sistem lain.
- Pengolahan Data: Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan diformat agar sesuai dengan standar sistem integrasi.
- Pengiriman Data: Data yang telah diolah kemudian dikirim ke sistem atau aplikasi yang membutuhkan.
- Integrasi Proses: Sistem integrasi juga dapat mengintegrasikan proses administarsi dan teknis antara beberapa sistem atau aplikasi.
- Manajemen Data: Sistem integrasi memastikan bahwa data yang dikirimkan akurat, lengkap, dan konsisten.

Sistem Integrasi C-VIS:
- Software Integration 1 line
- PC Work Stage 1 station emisi Bensin, Solar dan Kecepatan
- PC Work Stage 2 station Kincup Roda, Rem dan Timbangan
- PC work Stage 3 station Visual 2, Lampu dan Uji Kebisingan
- 3 External display untuk kontrol PC Work station
Accessories Tambahan Pada Lajur Uji
- 4 Cermin Cembung
- 3 LED dotmatrix text run
- 3 LED External display PC Kontrol
- Lampu LED pada lantai lajur uji
Pengujian Hanya 6 Menit
STAND ALONE
Sistem stand alone adalah suatu alat uji yang berdiri sendiri dan tidak terhubung dengan alat uji yang lain. Sistem ini dirancang untuk melakukan tugas-tugas tertentu secara independen tanpa memerlukan integrasi dengan sistem lain.
Ciri-ciri sistem stand alone:
- Independen: Sistem stand alone dapat berfungsi tanpa bergantung pada sistem lain.
- Tidak terhubung: Sistem ini tidak terhubung dengan sistem lain melalui jaringan atau integrasi.
- Fokus pada tugas tertentu: Sistem stand alone dirancang untuk melakukan tugas-tugas tertentu secara spesifik.
Contoh sistem stand alone:
- Aplikasi desktop yang tidak memerlukan koneksi internet.
- Sistem kontrol industri yang berdiri sendiri.
- Perangkat lunak pengolah kata yang tidak terhubung dengan sistem lain.
Kelebihan sistem stand alone:
- Lebih stabil: Sistem stand alone lebih stabil karena tidak tergantung pada sistem lain.
- Lebih aman: Sistem ini lebih aman karena tidak terhubung dengan sistem lain yang berpotensi rentan.
Namun, sistem stand alone juga memiliki keterbatasan dalam hal integrasi dan berbagi data dengan sistem lain.

Kekurangan sistem stand alone
- Keterbatasan Waktu: Pengujian akan lebih lama dari segi waktu dan membutuhkan perhitungan manual secara keseluruhan.
- Keterbatasan Integrasi: Sistem stand alone tidak dapat berbagi data atau proses dengan sistem lain secara langsung.
- Redundansi Data: Data yang sama mungkin perlu dimasukkan secara manual ke dalam sistem stand alone yang berbeda, sehingga meningkatkan risiko kesalahan dan redundansi.
- Keterbatasan Akses: Pengguna hanya dapat mengakses data dan fungsi yang tersedia dalam sistem stand alone itu sendiri.
- Pengembangan dan Pemeliharaan: Sistem stand alone mungkin memerlukan pengembangan dan pemeliharaan yang lebih kompleks jika ingin diintegrasikan dengan sistem lain di masa depan.
- Keterbatasan Skalabilitas: Sistem stand alone mungkin tidak dapat menangani peningkatan volume data atau pengguna dengan baik jika tidak dirancang untuk skalabilitas.
- Keterbatasan Kolaborasi: Sistem stand alone dapat membatasi kolaborasi dan kerja sama tim karena data dan proses tidak dapat dibagi dengan mudah.
Keutamaan Sistem Stand Alone:
- Sistem peralatan berdiri sendiri-sendiri
- Memfokuskan pengujian untuk analisa
- Tidak membutuhkan banyak perangkat Jaringan
- Hemat dalam segala perangkat
Dengan demikian, sistem stand alone mungkin tidak sesuai untuk organisasi yang memerlukan integrasi dan kolaborasi yang luas.